Ritual Setelah Melahirkan Seorang Anak Dalam Tradisi Jawa.
Kamis, 07 Mei 2020
Tulis Komentar
RITUS TANAM DULUR DALAM TRADISI BUDAYA JAWA.
Jika seseorang berkebudayaan Jawa memiliki seorang bayi maka mereka diharuskan untuk mengubur ari-ari (dulur:dalam bahasa Jawa) di rumah kediaman keluarga. Ini ditujukan supaya terjalin ikatan yang kuat antara si bayi dengan tanah kelahirannya, keluarganya dan kebudayaannya kelak ketika sudah dewasa.
Ada perbedaan pranata prosesi ritus. Tapi sebaiknya dilaksanakan pada malam hari, tengah malam lebih afdhol. Karena saya sedang melakukan studi lapangan dengan bayi perempuan maka akan saya tulis disini tatacara penguburan dulur untuk bayi perempuan saja.
Baiklah, tepat jam di dinding rumah saya sudah menunjukkan pukul 23.00 wib, hari itu adalah hari Sabtu, 29 Februari 2020. Saya terbangun dari tidurku, kemudian bergegas untuk melakukan persiapan penggalian lubang. Saya gunakan linggis sepanjang satu meteran untuk bekerja membuat lubang yang sekiranya cukup untuk menaruh kendil kecil di dalamnya. Kendil kecil itu siang hari tadi sudah diisi dengan berbagai ubarampe sesajen seperti garam, nasi, daun waru, uang koin, jarum, benang, pensil, penghapus, kertas bertuliskan huruf Arab, dan bumbu dapur lengkap. Semuanya dimasukkan ke dalam kendil dan ditutup rapat.
Lalu saya bawa kendil sesaji itu ke dalam rumah tinggal orang tuaku. Aq membawanya dengan hati2 sembari mengenakan jilbab kuning punya sang istri.
Karena ini adalah jabang bayi perempuan maka lokasi penguburan harus diletakkan di dalam rumah tepat di sebelah pintu bagian dalam. Aq dibantu bapak, sesekali duakali diarahkan dan dibimbingnya bagaimana cara menggali hingga menguburkannya.
Setelah sekitar lima belas menit berlalu, lubang galian q telah selesai. Dalamnya sekira lima puluh sentimeter. Lalu ku masukkan kendil sesaji tadi kedalam lubang itu secara perlahan-lahan. Kemudian ku tutup dengan tanah hasil galian tadi. Setelah semua tertutup rapat, kemudian ganden (palu gada terbuat dari kayu) diletakkan di atas "kuburan" itu. Dengan tujuan dapat menenangkan si bayi.
Oke, semuanya sudah berjalan dengan baik. Lalu kami pasang lampu diatasnya. Dulu orang-orang tua kami menggunakan media lampu uplik atau lampu tempel, sekarang kami gunakan lampu LED warna putih. Tadinya sih pingin warna disko biar asoyy.. 😱ðŸ¤
Tinggal satu langkah lagi yakni penaburan bunga diatas "kubur ari-ari". Dan setelah itu saya sudah bisa tidur dengan nyenyak. 😉😄😂
Itu etnografi singkat seputar tradisi ritus penanaman dulur si jabang bayi..
Everything is Gawe-gawe
#BudayaJawa
#sumber : Habib Ahmad S.Pd.
Belum ada Komentar untuk "Ritual Setelah Melahirkan Seorang Anak Dalam Tradisi Jawa."
Posting Komentar