Bahaya Ketika Ulama' Terlalu Dekat Dengan Pemerintah.
Kamis, 07 Mei 2020
Tulis Komentar
Ini bahayanya berhubungan dengan para penguasa atau pemerintah. Bukan saja nyawamu melayang, kita pasti akan mati pada akhirnya. Sekarang atau esok tiada bedanya. Bahaya ini mucul dari kenyataan bahwa ketika para penguasa masuk dalam adegan, dan pesona pengaruh mereka memperoleh kekuatan, yang menjadi seperti sebuah lampu yang besar. Orang yang memelihara hubungan dengan penguasa, menuntut persahabatan mereka, dan menerima uang dari mereka mau tidak mau akan berbicara sesuai dengan keinginan mereka. Orang itu akan mendengarkan pandangan-pandangan duniawiyah penguasa itu dengan penuh perhatian, dan tidak akan mampu menolaknya.
Di Situlah letak bahayanya, ia membawa kepada hilangnya rasa hormat kepada sumber sejati. ketika kamu menyuburkan kepentingan penguasa, kepentingan lain yang mendasar bagi kehidupan spiritual menjadi asing bagimu. Semakin kamu menapaki jalan para penguasa, semakin redup jalan menuju tempat semayam Sang Kekasih. Semakin kamu menciptakan kedamaian bersama orang-orang duniawiah, semakin Sang Kekasih berpaling darimu. Berjalan dalam bimbingan mereka semakin membuatmu tunduk pada aturan mereka. Ketika kamu telah menuruni jalan ini, Pada akhirnya Allah memberikan kekuasaan kepada mereka atas dirimu.
Betapa sengsaranya mencapai lautan itu, dan berpuas diri hanya dengan sejumput air darinya. Pada akhirnya, ada batu-batu zamrud di lautan, dan dari lautan muncullah banyak sekali batu mulia. Apa untungnya hanya mengambil air? Dunia ini laksana sebutir buih dari lautan sejati. Samudera itu adalah ilmu para wali, dan di dalam air itu adalah zamrud itu sendiri.
Dunia ini tidak lain hanyalah buih yang penuh dengan barang-barang buangan kapal yang mengambang. Tetapi, melalui perubahan gelombang, dan sentakan berirama lautan dalam gerakan yang konstan, buih ini mewujud sebagai keindahan. Tetapi keindahan ini hanyalah sesuatu yang dipinjam dari tempat lain. Ia hanyalah keping palsu yang menyilaukan mata.
Manusia adalah rasi bintang Tuhan, namun memerlukan seorang ahli bintang untuk memanfaatkan rasi bintang itu. Jika seorang penjual sayur dan penjual buah harus membaca rasi bintang, apa perlunya bagi mereka? Dari rasi bintang itu, apa yang dapat mereka ketahui tentang gerakan-gerakan bintang yang berputaran dan kedudukan planet-planet, pengaruh-pengaruh mereka dan lain sebagainya? Tetapi ditangan seorang ahli bintang, rasi bintang itu benar-benar berharga.
Sebagaimana rasi bintang tembaga ini merefleksikan gerakan-gerakan langit seperti sebuah cermin, demikian pula umat manusia adalah rasi bintang Tuhan.
"Kita mengangkat derajat anak-anak adam"
Mereka yang telah digerakkan oleh Allah untuk melihat sang hakikat tunggal dan mempelajari cara-caraNya melalui rasi bintang dari wujud mereka sendiri, pandanglah saat demi saat, kilas demi kilas, perjanjian Allah. Demikianlah, ia adalah sebuah keindahan tak terbatas yang tidak pernah meninggalkan cermin.
Allah memiliki hamba-hamba yang menjubahi diri mereka dalam kearifan, pengetahuan dan keagungan yang tak tampak oleh yang lain. Karena kecemburuan dan cinta mereka yang luar biasa besar kepada Allah, hamba-hamba ini menjubahi diri mereka, sebagaimana perkataan Mutanabbi tentang wanita-wanita yang cantik:
Mereka menggunakan beludru-beludru indah,
bukan untuk mempercantik,
tetapi untuk mengamankan kecantikan mereka,
dari mata-mata yang nakal.
Belum ada Komentar untuk "Bahaya Ketika Ulama' Terlalu Dekat Dengan Pemerintah."
Posting Komentar