Apa Ibadah Terbaik Bagi Pejabat Pemerintahan? - MEDIA INFORMASI TERKINI
JASA PEMBUATAN WEBSITE, SERVICE KOMPUTER, LAPTOP DAN PEMASANGAN CCTV ONLINE/OFFLINE . HUB: "082231314900"

Apa Ibadah Terbaik Bagi Pejabat Pemerintahan?


Pertanyaan Dan Jawaban.

Sang Amir berkata: "Siang dan malam hati dan jiwaku bermaksud sungguh-sungguh melayani Allah, tetapi karena tanggung jawabku pada urusan-urusan Mongol (Sebuah negara yang dulu terletak di pusat asia) aku tidak punya waktu untuk beribadah."

Jalaluddin Rumi menjawab: Tanggung jawabmu itu juga merupakan pekerjaan yang dilakukan demi Allah, karena kamu bekerja untuk menciptakan kedamaian dan keamanan bagi negerimu. Kamu korbankan dirimu, hartamu, waktumu, sehingga hati beberapa orang akan terangkat begitu damai untuk mematuhi kehendak Allah. Jadi, ini juga pekerjaan yang bagus. Allah telah mendorongmu untuk melakukan kerja semacam itu, dan kecintaanmu yang besar terhadap apa yang kamu lakukan adalah bukti rahmat Allah. Akan tetapi, jika kecintaanmu pada pekerjaanmu melemah, ini akan menjadi pertanda anugerah yang ditolak, karena Allah hanya membimbing mereka yang layak melakukan sikap-sikap yang benar yang akan mendapatkan pahala-pahala spiritual.

Ambillah contoh sebuah bak mandi yang panas. Panasnya berasal dari bahan yang terbakar, seperti jerami kering, kayu bakar, tulang hewan dan lain-lain. Dengan Cara yang sama, Tuhan menggunakan penampakan luar setan dan kejahatan, meski sesungguhnya ini dimaksudkan untuk menjernihkan dan menyucikan. Seperti bak mandi, wanita atau laki-laki yang terbakar oleh kegigihan bekerja menjadi tersucikan dan menjadi keuntungan bagi semua orang.

Berdoa Bagian Dari Sebuah Penghormatan.

[Pada saat ini beberapa sahabat datang, Rumi meminta maaf dan berkata:] Jika aku tidak datang kepada kalian, dan tidak menyambut kalian atau menanyai kalian, ini sesungguhnya sebuah tanda hormat. Hormat adalah apa yang sesuai dengan keadaan. Ketika seseorang sedang berdoa, mereka tidak berhenti untuk menyapa ayah atau saudara mereka. Mengabaikan sahabat-sahabat ketika sedang khusyuk berdoa adalah penghormatan tertinggi, dan kebaikan tertinggi, karena orang itu tidak terputus dari kekhidmatan bersama Allah demi sahabat-sahabat tercintanya. Ini menyelamatkan orang-orang tercinta itu dari sasaran celaan Allah. Oleh karenanya, penghormatan sejati bukan sebuah olok-olok, melainkan perhatian terhadap kehormatan spiritual orang lain.

Seseorang bertanya: "Adakah cara yang lebih dekat dengan Allah daripada berdoa?"

Rumi menjawab: Ya, tapi ini juga doa. Doa tanpa bentuk luar. Bentuk luar dari doa ini adalah tubuh doa, karena ia memiliki awal dan akhir. Segala sesuatu yang memiliki awal dan akhir adlah sebuah tubuh. Semua kata dan suara memiliki awal dan akhir, dan karenanya merupakan bentuk dan tubuh. Tetapi jiwa ruhaniah doa tidak terkondisi dan tidak terbatas, dan tidak memiliki awal dan akhir.

Sekarang, Nabi Muhammad, yang menumukan doa Muslim bersabda, " Aku memiliki sebuah waktu bersama Allah yang tidak dihadiri oleh Nabi mana pun, atau dibatasi oleh malaikat mana pun yang dekat dengan Allah." Karenanya kita menyadari bahwa jiwa doa bukan bentuk luar itu. Tetapi ia adalah sebuah kekhidmatan penuh, sebuah keadaan tanpa ruang bagi bentuk-bentuk luar ini. Jibril sendiri, yang adalah hakikat murni, tidak ditemukan didalamnya.

Cerita Ayah Jalaluddin Rumi Ketika Sedang khusyuk Berdoa.

Diceritakan bahwa suatu hari para sahabat menumukan ayahku dalam keadaan kekhidmatan yang sempurna. Waktu Shalat telah tiba, dan sahabat-sahabat ini memanggil ayahku, "waktu shalat telahtiba," Ayahku tidak menghiraukan kata-kata ini, sehingga mereka bangkit dan mulai shalat. Akan tetapi, dua sahabat mengikuti ayahku dan tidak berdiri untuk shalat.

Sekarang, salah satu dari mereka yang sedang shalat bernama Khwajagi. Ditunjukkan kepadanya dengan jelas, dalam hati terdalamnya, bahwa semua orang yang sedang shalat berdiri dibelakang Nabi dengan punggung mereka mengarah ke Mekkah, sementara dua orang yang bersama ayahku sedang menghadap Mekkah.  Karena ayahku telah menjauh dari keakuannya, keakuannya tidak lagi ada, yang telah terserap seluruhnya oleh cahaya Allah, dia telah menjadi cahaya Allah.

Siapa saja yang memalingkan punggung dari cahaya Allah, dan menghadap ke dinding kamar shalat mereka, tentu saja telah memalingkan punggung mereka ke Mekkah. Karena cahaya Allah adalah jiwa yang memiliki arah ke Mekkah.

Nabi Muhammad pernah menegur seorang sahabat, seraya berkata, "Aku memanggilmu. Kenapa kamu tidak datang?" Sahabat menjawab, "aku sedang khusyuk berdoa." Nabi berkata, "bukankah aku memanggil demi Allah?" Sahabat menjawab, "aku sedang pasrah."

Adalah baik untuk merasa pasrah setiap saat, dengan melihat dirimu pasrah dalam keberhasilan, demikian pula dalam kegagalan. Karena diatas kapasitasmu ada sebuah kapasitas yang lebi besar, dan kehendakmu tunduk kepada kehendak yang lebih tinggi dalam segala hal. kamu tidak berbagi dalam dua bagian, kadang-kadang mampu, kadang-kadang pasrah. Kamu selalu pasrah, hanya kadang-kadang mengingat, kadang-kadang melupakan. Ketika kamu ingat, maka hatimu saat itu menjadi kasat dan jalan terbukan di depanmu. Bagaimanapun, Apa pun kondisinya, kita sendang melihat singa-singa itu, harimau-harimau itu dan buaya-buaya itu sedang pasrah dan gemetaran di hadapan Allah? Bahkan langit-langit dan bumi pasrah dan tunduk pada keputusanNya.

Allah adalah Raja yang Mahakuat. CahayanNya tidak seperti cahaya matahari atau bulan di mana sebuah bentuk besemayam di tempatnya. ketika cahaya Allah bersinar tanpa halangan, baik langit dan bumi menghilang. Bulan dan matahari akan pudar. Tidak ada yang tersisa kecuali Hakikat Agung itu.

Belum ada Komentar untuk "Apa Ibadah Terbaik Bagi Pejabat Pemerintahan?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel