Kisah Si Bungkuk (Hari Keseratus Satu Dari Kisah Seribu Satu Malam) - MEDIA INFORMASI TERKINI
JASA PEMBUATAN WEBSITE, SERVICE KOMPUTER, LAPTOP DAN PEMASANGAN CCTV ONLINE/OFFLINE . HUB: "082231314900"

Kisah Si Bungkuk (Hari Keseratus Satu Dari Kisah Seribu Satu Malam)

Kisah 1001 Malam, Hari Keseratus Satu.

[KISAH SI BUNGKUK]

Dikisahkan, wahai sang raja, konon di Cina hiduplah seorang penjahit yang mempunya istri cantik dan setia. Suatu ketika mereka pergi keluar untuk berjalan-jalan menikmati pemandangan di sebuah tempat hiburan, disana sepasang kekasih tersebut menghabiskan sepanjang hari dengan berbagai hiburan dan kesenangan. Saat kembali ke rumah pada sore harinya, dalam perjalan keduanya bertemu sesorang bertubuh bungkuk dengan wajah yang tampak riang-gembira. Dia terlihat rapi mengenakan baju dalam terlipat dan baju luar terbuka, lengan baju berkerut-kerut serta kerah leher bersulam, seperti pakaian gaya mesir, memakai selembar syal dan topi hijau tinggi diatas kepalanya, simpul-simpul dari sutera kuning terisi ambergris.¹ Orang bungkuk itu pendek, seperti yang dikatakan penyair 'Antar:²

Ilustrasi kisah 1001 malam

Sungguh elok si bungkuk yang dapat menyembunyikan punuknya,
Bagaikan mutiara yang tersembunyi dalam kulit kerang,
Seorang pria yang tampak seperti batang dahan minyak kastroli,
Yang dari bayang-bayangnya bergayut sebuah limau busuk.

Dia sedang sibuk bermain rebana, bernyanyi, dan menirukan segala macam gerak yang lucu. ketika mereka berjalan mendekat dan memandang kepadanya, mereka melihat bahwa dia sedang mabuk, berbau anggur. Kemudian dia menempatkan rebana itu di ketiaknya, dan mulai menepuk-nepukkan tangannya, sambil menyanyikan baris-baris berikut ini:

Pergilah pagi-pagi menemui sang kekasih dalam kendimu; Bawalah dia kepadaku,
Dan jamulah dia sebagaimana engkau menjamu gadis cantik, dengan riang gembira,
Dan jadikan dia semurni mempelai perawan, yang disingkapkan untuk memberi kesenangan,
Agar aku dapat menghormati sahabatku dengan secangkir anggur dari yunani.
Jika engkau, kawanku, menjaga yang terbaik dalam kehidupan, kehidupan akan membalas,
maka pada saat ini silah cangkirku yang kosong, tanpa menunda-menunda lagi.
tidakkah engkau, penggodaku, berada di tanah yang menghadp taman?

Tapi pagi hari menjelang Syahrazad, dan dia menjadi terdiam. Lalu dinarzad berkata pada kakaknya, "Alangkah aneh dan menariknya kisah itu!" Syahrazad menyahut, "Ini belum apa-apa jika dibandingkan dengan apa yang akan kuceritakan kepadamu besok malam, jika sang Raja mengampuniku dan membiarkan aku hidup!"

Bersambung...

Belum ada Komentar untuk "Kisah Si Bungkuk (Hari Keseratus Satu Dari Kisah Seribu Satu Malam)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel