Yang Harus Disiapkan Oleh Calon Pengantin Dalam Membangun Keluarga Bahagia.
Kamis, 07 Mei 2020
Tulis Komentar
Dizaman yang modern di abad ke-20 ini tentunya sudah banyak terjadi perubahan peradaban manusia. Namun bagi seseorang yang berpegang teguh pada agama tentunya tidak akan meninggalkan nilai-nilai sosial yang telah diajarkan oleh agamanya. Di posting kali ini geomob akan membahas masalah kedudukan pasangan suami istri dalam sebuah rumah tangga. Tentu dalam sudut pandang sebuah agama (dalam hal ini islam) tanpa mengesampingkan emansipasi wanita yang sudah ada. Berikut ini penjelasannya. Wanita mesti menyadari bahwa pria sesudah menikah mempunyai dua cinta. Cinta dirinya yang merupakan anak terhadap ibunya & cinta dirinya yang merupakan suami terhadap istrinya.
Kesadaran ini dapat menciptakan wanita bijaksana menempatkan diri. Beliau bakal jadi istri yg sabar terhadap suaminya & jadi menantu yg jauh lebih sabar terhadap ibu mertuanya. & yg jadi catatan mutlak satu orang istri kala ia mempunyai perbedaan pandangan bersama ibu mertuanya kewajiban satu orang istri yakni tidak sedikit mengalah & bersabar. Dikarenakan kesabaran ialah salah satu tanda yg disematkan terhadap perempuan-perempuan shalihah yg menjaga mistqan ghazila, ikatan suci yg diatasnya diletakkan tangan para malaikat. Dan perlu dipahami oleh wanita bernama mertua bahwa kala anak memutuskan buat menikah anak kita mempunyai dua amanah agung dalam hidupnya yaitu amanah dirinya juga sebagai anak kepadamu & sbg pemimpin bagi istri & anak-anaknya.
Jangan Sampai perberat amanahnya dgn sikap mengatur segala urusan anak kita seperti dikala beliau bayi, biarkan dirinya membangun rumah tangganya dengan perempuan pilihannya. Dalam islam seorang suami adalah kepala keluarga dan dalam islam diajarkan ketika seorang lelaki telah menikah tetaplah bahwa kepatuhan dia terhadap orang tuanya itu yang pertama, berbeda dengan seorang wanita. Ketika seorang wanita telah menikah maka orang yang pertama harus dipatuhi bukan lagi kedua orang tuanya tapi suaminya. Tapi bukan berarti kewajibannya terhadap orang tuanya telah gugur. Oleh sebab itu pilihlah lelaki yang baik untuk jadi suami. Karena dia akan bertanggung jawab atas keluarganya nanti.
Kesadaran ini dapat menciptakan wanita bijaksana menempatkan diri. Beliau bakal jadi istri yg sabar terhadap suaminya & jadi menantu yg jauh lebih sabar terhadap ibu mertuanya. & yg jadi catatan mutlak satu orang istri kala ia mempunyai perbedaan pandangan bersama ibu mertuanya kewajiban satu orang istri yakni tidak sedikit mengalah & bersabar. Dikarenakan kesabaran ialah salah satu tanda yg disematkan terhadap perempuan-perempuan shalihah yg menjaga mistqan ghazila, ikatan suci yg diatasnya diletakkan tangan para malaikat. Dan perlu dipahami oleh wanita bernama mertua bahwa kala anak memutuskan buat menikah anak kita mempunyai dua amanah agung dalam hidupnya yaitu amanah dirinya juga sebagai anak kepadamu & sbg pemimpin bagi istri & anak-anaknya.
Jangan Sampai perberat amanahnya dgn sikap mengatur segala urusan anak kita seperti dikala beliau bayi, biarkan dirinya membangun rumah tangganya dengan perempuan pilihannya. Dalam islam seorang suami adalah kepala keluarga dan dalam islam diajarkan ketika seorang lelaki telah menikah tetaplah bahwa kepatuhan dia terhadap orang tuanya itu yang pertama, berbeda dengan seorang wanita. Ketika seorang wanita telah menikah maka orang yang pertama harus dipatuhi bukan lagi kedua orang tuanya tapi suaminya. Tapi bukan berarti kewajibannya terhadap orang tuanya telah gugur. Oleh sebab itu pilihlah lelaki yang baik untuk jadi suami. Karena dia akan bertanggung jawab atas keluarganya nanti.
Belum ada Komentar untuk "Yang Harus Disiapkan Oleh Calon Pengantin Dalam Membangun Keluarga Bahagia."
Posting Komentar